Dahulu ketika Wayang Manusia versi Hindu masih eksis dan menjadi
tontonan istimewa masyarakat pada zaman Majapahit, sosok Semar ini lebih
dikenal dengan sebutan Sang Hyang Tunggal, dengan fisik gemuk, pendek,
dan berwajah jelek yang diyakini merupakan jelmaan dewa.
Akan
tetapi sosok tokoh Semar mulai dikenal ketika Sunan Kalijaga menciptakan
kesenian Wayang kulit yang tujuannya untuk berdakwah Islam menarik
minat masyarakat Hindu Majapahit pada masa itu.
Tentu tiket masuk
setiap pertunjukan Wayang Kulit yang digelar oleh Sunan Kalijaga saat
itu adalah mengucap kalimat Syahadat Tauhid, barulah nantinya
dipertengahan pertunjukan dijelaskan apa dan bagaimana arti dari kalimat
syahadat tauhid tadi kepada para penonton yang baru saja tanpa sadar
telah di Islamkan oleh Sunan Kalijaga, tentu cara yang cerdik nan
efektif.
Disetiap pertunjukan Wayang Sunan Kalijaga, Semar
seolah-olah menjadi tokoh sentral dalam cerita. Seolah-olah tokoh ini
diciptakan Sunan Kalijaga sebagai Narator dalam kisah yang dibawakan
dalam setiap cerita wayang Sunan Kalijaga, sekalipun ceritanya
berbeda-beda, Naratornya tetaplah sosok Semar.
Semar yang
berkulit hitam, pendek, tua, dan berbadan besar. Tokoh ini sebenarnya
adalah murni ciptaan Sunan Kalijaga walau sepintas mirip Sang Hyang
Tunggal dalam kisah pewayangan Hindu, tetapi sebenarnya berbeda.
Jadi siapakah sebenarnya sosok Semar yang menjadi tokoh sentral dalam pewayangan kulit ala Sunan Kalijaga ini?
Dalam berbagai serat babad jawa maupun babad Mataram, sebenarnya sosok
Semar ini di ilhami dari seorang tokoh ulama bernama Syaikh Maulana
Maghribi, beliau adalah ulama yang berasal dari Maroko. Fisik beliau
seperti yang digambarkan pada Semar, berkulit hitam dan berbadan besar.
Satu keistimewaan seorang Syaikh Maulana Maghribi yang merupakan ulama
periode awal di Jawa dan juga merupakan Walisongo generasi pertama,
yaitu beliau adalah selain ahli tasawuf, beliau juga ulama yang ahli di
bidang Ruqyah.
Beliau langsung didatangkan atas permintaan Majapahit dari usulan Syaikh Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik.
Tujuan beliau tentu seperti bidang spesialisnya yaitu Ruqyah, tidak
hanya sebatas meruqyah seseorang, tapi juga meruqyah tanah-tanah kosong
nan angker yang ditempati banyak makhluk halus hingga akhirnya tempat
tersebut bersih dan dapat ditempati sebagai kolonial baru masyarakat.
Bukan tanpa sebab kenapa Syaikh Maulana Maghribi jauh-jauh didatangkan
dari Maroko, karena dari kasus-kasus sebelumnya banyak Pandhito Hindu
ataupun Bhiksu Budha yang telah ditugaskan untuk mengusir
makhluk-makhluk halus ditempat tertentu akan tetapi gagal total.
Maka ada satu keistimewaan paling menonjol dari sosok Semar dalam wayang
kulit ala Sunan Kalijaga ini, dalam ceritanya Semar ini adalah sosok
tokoh yang sangat ditakuti dan disegani oleh para dewa-dewa Hindu. Mulai
Brahmana, Wisnu, Siwa, hingga Bhatara Guru semuanya segan terhadap
Semar.
Bagaimana mungkin tokoh yang sosoknya hitam, jelek,
pendek, dan badan besar bisa begitu superiornya diantara tokoh-tokoh
wayang yang lain? Ya itulah sosok Syaikh Maulana Maghribi sebenarnya.
Sosok ulama yang menumbali tempat-tempat angker sehingga menjadi tempat
layak huni bagi masyarakat pada masa itu. Sesuatu yang tidak bisa
dilakukan oleh pemuka agama Hindu ataupun Budha pada masa itu.
Dan sosok Semar ini adalah buah kreasi Sunan Kalijaga yang begitu mengagumi sosok Syaikh Maulana Maghribi.
Penamaan Semar ini diambil dari bahasa arab dari kata Simaar/Ismarun
yang berarti Paku. Paku secara harfiah disini adalah sosok Syaikh
Maulana Maghribi yang bisa mempakukan (menumbali) tanah-tanah di pulau
Jawa yang semula angker dan menjadi tempat sesembahan menjadi tempat
yang bersih dan layak huni.
Dan secara simbolis Paku dalam kisah pewayangan adalah sosok Nasab dari segala kebijaksanaan dari kebajikan.
Bahkan Semar dalam kisah pewayangan kulit ciptaan Sunan Kalijaga, Semar
adalah sosok guru yang mengajarkan kebijaksanaan kepada para Pandawa,
menggeser posisi Khrisna.
Jadi inilah asal muasal tokoh Semar dalam pewayangan kulit ciptaan Sunan Kalijaga yang kita kenal hingga saat ini.
Semoga tulisan sejarah ini bermanfaat dan bisa menambah wawasan teman-teman Sejarah Dunia.
Tulisan ini tidak bermaksud memojokan atau menyudutkan pihak maupun
agama tertentu, murni semata karena penyampaian Sejarah yang ada dan
tidak melebih-lebihkan. Sekian dan terima kasih!
Popular Posts
-
Peristiwa Memicu Tragedi Sampit Dayak vs Madura – Sebelum peristiwa berdarah meledak di Sampit, pertikaian antara suku Dayak dan suku Madura...
-
Pada tahun 1927, Mr.Ernesto Parmigiani memulai perusahaannya membuat peralatan dan tank untuk industri kimia. Dalam beberapa tahun, pertumb...
-
Mungkin anda mengenal kurcaci hanya dalam dongeng, namun kurcaci nyata ada di Belgia , para kurcaci nyata ini tepatnya bisa disebut manusia ...
-
Deskripsi: Firefox adalah browser yang sangat cepat, efisien, nyaman dan aman. Firefox juga dilengkapi dengansatu set standar alat pengemb...
-
Dinasti Tang dianggap sebagai era keemasan dalam sejarah China, masa dimana China menjadi bangsa yang terbesar dan terkuat di dunia. Punca...